Sapaan adalah cara kita berinteraksi dengan orang yang kita kenal, atau bahkan kepada orang yang tidak kita kenal sekalipun. Cara sapaan ini biasanya kita lakukan dengan berkata hai atau apa kabar dengan berjabat tangan. Namun taukah anda sahabat anehdidunia.com di dunia ini, ada beberapa daerah dengan sukunya yang melakukan salam dengan cara yang tidak biasa. Boleh dikatakan unik dan mungkin terdapat makana yang mendalam dalam melakukannya. Berikut cara menyapa paling aneh di dunia
Menjulurkan Lidah Penghormatan Suku Tibet
Sahabat anehdidunia.com menjulurkan lidah kepada orang lain tentu akan mengundang masalah, tapi tidak jika Anda berada di Tibet. Disana menjalurkan lidah dipandang sebagai hal yang sopan, juga sebagai sambutan adat dan tradisi yang sudah berlangsung turun temurun.
Dulu pernah ada seorang raja kejam di Tibet bernama Lang Darma yang memiliki lidah hitam. Orang Tibet percaya bahwa raja ini akan bereinkarnasi. Oleh karena itu, mereka saling menyapa dengan menjulurkan lidah mereka, untuk membuktikan bahwa mereka bukan raja jahat yang bereinkarnasi. Tradisi ini terus berlangsung selama berabad-abad, jadi sekarang hanya sebagai sambutan adat semata.
Gaya sapaan di Selandia Baru terinspirasi dari tradisi suku Maori. Gaya sapaan yang yang mereka gunakan disebut Hongi. Hongi ini sangat populer dalam kehidupan sehari-hari hingga dalam beberapa upacara adat. Cara sapaannya hampir mirip dengan yang ada di Alaska, yaitu dua orang saling berhadapan, hidung bersentuhan lalu di tekan bersamaan. Cara ini membuat mereka percaya bahwa saat melakukan Hongi, berarti dua orang tersebut saling menukarkan ha atau nafas hidup.
Kalau Anda sudah melakukan Hongi ini untuk pertama kalinya, maka status kita akan meningkat dari manuhiri (tamu), menjadi tangata whenua yang berarti telah menjadi salah satu warga mereka. Yang unik dari suku ini, kalau kita sudah menjadi warganya, itu berarti kita diharuskan mengikuti segala kegiatan di daerah mereka.
Gerakan tepuk tangan merupakan tradisi sapaan malam hari di Zimbabwe. Pria akan bertepuk tangan sebagai tanda ucapan halo kepada wanita dan selamat tinggal dengan tangan datar mereka. Tepukan yang cepat juga bisa berarti sapaan terima kasih.
Dari sekian banyak tradisi salam dari negara, gaya sapa paling terkenal tentu saja berasal dari Alaska. Di Alaska tradisi salam dikenal dengan ‘Eskimo Kissing’. Gaya sapa penduduk yang berdomisili di Siberia Timur dan Alaska ini diambil dari tradisi suku Inult yang disebut Kunik. Cara melakukannya dengan saling menggesekkan ujung hidung dengan lawan bicara. Filosofi dari Kunik ini adalah sebagai bentuk ungkapan rasa sayang di antara anggota keluarga atau yang dicintai.
Membungkuk adalah salah satu etiket salam yang paling terkenal di dunia. Di Jepang, membungkuk merupakan hal yang sangat penting dilakukan ketika bertemu kolega maupun orang yang lebih tua. Cara membungkuk di Jepang biasanya dengan mencondongkan tubuh dengan punggung tegak kedepan dan kedua tangan berada di samping badan (untuk laki-laki) sedangkan kedua tangan saling mengenggam di depan badan (untuk perempuan).
Saat membungkuk mata si penyapa akan menutup. Semakin lama dan rendah badan membungkuk menunjukkan hubungan emosional dan rasa hormat yang lebih mendalam. Praktek salam dengan membungkuk juga dilakukan di Korea. Di Korea sendiri setelah membungkuk akan dilanjutkan dengan menyalami orang yang disapa. Untuk lebih menunjukkan rasa hormat tangan kanan di sokong dengan tangan kiri sambil menyodorkan tangan untuk bersalaman.
Cium pipi saat berkenalan, itu sudah biasa. Yang unik, cara berkenalan di negara Oman adalah mencium hidung dengan hidung. Cara berkenalan seperti ini dilakukan lebih banyak oleh para pria. Mereka saling mencium hidung dengan mendorong kepala masing-masing. Cara ini menunjukan kekerabatan dan kasih sayang yang dalam.
Ini merupakan cara menyapa paling aneh yang pernah ada dan masih berlangsung hingga kini. Saling meludah satu sama lain merupakan hal yang biasa dilakukan oleh orang-orang suku Massai di Kenya dan Tanzania sebagai tanda sapaan kepada teman. Bahkan meludah juga masih diterima saat menyapa orang tua, tetapi seorang anggota suku yang lebih muda secara tradisional akan meludah di tangannya sendiri sebelum menawarkan kepada anggota suku yang lebih tua untuk meludahnya sebagai tanda hormat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar