PRAKTIKUM REAKSI ELEKTROLISIS
I. TUJUAN
Meneliti adanya perubahan yang terjadi pada proses elektrolisis larutan garam.
II. RUMUSAN MASALAH
Adakah perbedaan hasil akhir proses elektrolisis pada 3 larutan yang berbeda?
III. HIPOTESIS
Hasil akhir proses elektrolisis berbeda antara larutan satu dengan larutan lainnya.
IV. DASAR TEORI
A. Elektrolisis
Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektroda dan elektrolit.
Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt), dan emas (Au).
Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag)
Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan garam halida atau leburan oksida. Kombinasi antara elektrolit dan elektroda menghasilkan tiga kategori penting elektrolisis, yaitu:
~ Elektrolisis larutan dengan elektroda inert
~ Elektrolisis larutan dengan elektroda aktif
~ Elektrolisis leburan dengan elektroda inert
Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub positif. Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi.
B. Sel elektrolisis
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang menimbulkan terjadinya reaksi redoks yang tidak spontan dengan adanya energi listrik dari luar. Contohnya adalah elektrolisis lelehan NaCl dengan elektroda platina. Contoh lainnya adalah pada sel Daniell jika diterapkan beda potensial listrik dari luar yang besarnya melebihi potensial sel Daniell.
Faktor yang Mempengaruhi Proses Elektrolisis
1. Jenis elektroda yang digunakan
2. Kedudukan ion dalam siri elektrokimia
3. Kepekatan ion
Perbedaan Antara Sel Elektrolisis / Sel Kimia
Sel Elektrolisis dialirkan melalui elektrolit, ion-ion akan terurai dan bergerak ke masing-masing anoda dan katoda. Penguraian elektrolit dilakukan oleh arus elektrik.
Anion bergerak menuju ke elektroda anoda manakala Kation bergerak menuju ke elektroda katoda.
Sel Kimia Sel kimia ialah sel yang menghasilkan tenaga elektrik melalui tindakbalas kimia. Sel kimia dibina daripada dua logam (elektrod) yang berlainan dicelupkan kedalam suatu larutan masing- masing elektrolit. Elektroda Zn dicelupkan ke dalam larutan ZnSO4, Elektroda Cu dicelupkan ke dalam larutan CuSO4 dan dihubungkan oleh satu jembatan garam. Arus yang terhasil ialah sebanyak 1.10A.
Hukum faraday pertama tentang tentang elektrolisis menyatakan bahwa “jumlah perubahan kimia yang dihasilkan sebanding dengan besarnya muatan listrik yang melewati suatu elektrolisis”. Hukum kedua tentang elektrolisis menyatakan bahwa : “Sejumlah tertentu arus listrik menghasilkan jumlah ekivalen yang sama dari benda apa saja dalam suatu elektrolisis” (Petrucci, 1985).
V. VARIABEL
a. Variabel manipulasi :
1. Larutan Na2SO4 (1 M)
2. Larutan CuSO4 (1 M)
3. Larutan KI (1 M)
b. Variabel kontrol :
1. Alat percobaan
2. Tempat praktikum
VI. ALAT DAN BAHAN
ALAT :
1. Tabung U
2. Statif
3. Pipet Tetes
4. Gelas Kimia 50ml
5. Rak Tabung Reaksi
6. Gelas Ukur 50ml
7. Baterai kotak 9volt
8. Kabel
9. Elektroda Karbon
10. Penjepit Elektroda
BAHAN :
1. Larutan Na2SO4 (1 M)
2. Larutan CuSO4 (1 M)
3. Larutan KI (1 M)
4. Indikator PP
5. Indikator Amilum
VII. GAMBAR PERANGKAT PERCOBAAN
I. LANGKAH KERJA
Ø Elektrolisis Larutan Na2SO4 dan Larutan CuSO4
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Merangkai perangkat percobaan seperti pada gambar perangkat percobaan.
3. Mengambil 50ml Larutan Na2SO4 atau Larutan CuSO4 dan memasukkan larutan tsb pada gelas kimia.
4. Menambahkan 3ml ( 3 tetes ) indikator PP kedalam larutan tersebut.
5. Menuangkan larutan yang sudah dicampur indikator PP kedalam tabung U sampai 1,5cm dari mulut tabung.
6. Menyelupkan kedua elektroda karbon kedalam masing-masing mulut tabung U.
7. Menghubungkan kedua elektroda dengan sumber arus listrik searah (menggunakan baterai kotak 9volt) selama 5 menit.
8. Mengamati reaksi yang terjadi dan mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada pada masing-masing kaki tabung U.
9. Memasukkan data yang diperoleh kedalam tabel pengamatan.
10. Mendokumentasikan hasil praktikum.
Ø Elektrolisis Larutan KI
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Merangkai perangkat percobaan seperti pada gambar perangkat percobaan.
3. Mengambil 50ml Larutan KI dan memasukkan larutan tsb pada tabung U.
4. Menambahkan 3 tetes indikator amilum pada anoda, dan 3 tetes indikator PP pada katoda.
5. Menyelupkan kedua elektroda karbon kedalam masing-masing mulut tabung U.
6. Menghubungkan kedua elektroda dengan sumber arus listrik searah (menggunakan baterai kotak 9volt) selama 5 menit.
7. Mengamati reaksi yang terjadi dan mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada pada masing-masing kaki tabung U.
8. Memasukkan data yang diperoleh kedalam tabel pengamatan.
9. Mendokumentasikan hasil praktikum.
II. TABEL PENGAMATAN
a) Elektrolisis Na2SO4
PADA KATODA
|
PADA ANODA
| |
1. Warna Larutan + indikator PP
Warna larutan berubah menjadi ungu
|
1. Warna Larutan + indikator PP
Warna larutan tetap bening
| |
2. Reaksi yang terjadi
Na2SO4(aq)
Kat : 2H2O + 2e
|
2. Reaksi yang terjadi
Na2SO4(aq)
An : 2H2O
| |
3. Zat yang dihasilkan
2OH- + H2
|
3. Zat yang dihasilkan
4H+ + O2 + 4e
| |
4. Pengamatan lain
Dihasilkan banyak gelembung-gelembung udara yang berukuran kecil.
|
4. Pengamatan lain
Dihasilkan sedikit gelembung-gelembung udara yang berukuran besar.
| |
b) Elektrolisis CuSO4
PADA KATODA
|
PADA ANODA
| |
1. Warna Larutan + indikator PP
Tetap berwarna biru bening
|
1. Warna Larutan + indikator PP
Tetap berwarna biru bening
| |
2. Reaksi yang terjadi
CuSO4(aq)
Kat : Cu2+ + 2e
|
2. Reaksi yang terjadi
CuSO4(aq)
An : 2H2O
| |
3. Zat yang dihasilkan
Cu
|
3. Zat yang dihasilkan
O2
| |
4. Pengamatan lain
Dihasilkan banyak gelembung-gelembung udara yang berukuran besar.
|
4. Pengamatan lain
Tidak dihasilkan gelembung udara.
| |
c) Elektrolisis KI
PADA KATODA
|
PADA ANODA
| |
1. Warna Larutan + indikator PP
Warna larutan berubah menjadi kuning kecoklatan.
|
1. Warna Larutan + amilum
Warna larutan berubah menjadi ungu kehitaman.
| |
2. Reaksi yang terjadi
2H2O + 2e
|
2. Reaksi yang terjadi
2 I-
| |
3. Zat yang dihasilkan
H2
|
3. Zat yang dihasilkan
I2
| |
4. Bau yang dihasilkan
Seperti betadine
|
4. Bau yang dihasilkan
| |
5. Pengamatan lain
Dihasilkan banyak gelembung
|
5. Pengamatan lain
Dihasilkan sedikit gelembung
| |
III. ANALISA DATA
Pada percobaan pertama yaitu memasukkan Na2SO4 pada tabung U menambahkan indikator PP , kemudian menghubungkan ke dua elektroda seperti pada gambar perangkat percobaan dengan arus searah selama 5menit. Menghasilkan perubahan warna menjadi ungu pada katoda dan pada anoda tidak terjadi perubahan warna yaitu tetap bening. Reaksi yang terjadi pada katoda yaitu 2H2O + 2e 2OH- + H2 dan pada anoda yaitu 2H2O 4H+ + O2 + 4e . zat yang dihasilkan pada katoda yaitu H2 sedangkan pada anoda yaitu O2 . pengamatan lain yaitu terdapat banyak gelembung pada katoda dan sedikit gelembung pada anoda.
Pada percobaan pertama yaitu memasukkan CuSO4 pada tabung U menambahkan indikator PP , kemudian menghubungkan ke dua elektroda seperti pada gambar perangkat percobaan dengan arus searah selama 5menit. Tidak menghasilkan perubahan warna pada katoda maupun anoda. Dan reaksi yang terjadi pada katoda yaitu Cu2+ + 2e Cu , dan pada anoda yaitu 2H2O O2 + 4H+ + 4e . Zat yang dihasilkan pada katoda yaitu Cu , sedangkan pada anoda yaitu O2 . Pengamatan lain pada katoda dihasilkan sedikit gelembung dan pada anoda dihasilkan banyak gelembung. Hal tersebut menunjukkan pada katoda terjadi reduksi Cu2+ yang menghasilkan endapan Cu dan pada anoda terjadi oksidasi H2O yang menhasilkan O2 .
Pada percobaan pertama yaitu memasukkan KI pada tabung U menambahkan indikator PP pada katoda dan amilum pada anoda, kemudian menghubungkan ke dua elektroda seperti pada gambar perangkat percobaan dengan arus searah selama 5menit. Menghasilkan perubahan warna menjadi kuning kecoklatan pada katoda dan ungu pada anoda. Reaksi yang terjadi pada katoda yaitu 2H2O + 2e 2OH- + H2 dan reaksi yan terjadi pada anoda yaitu 2 I- I2 + 2e . zat yang dihasilkan pada katoda yaitu H2 dan pada anoda dihasilkan I2 . pengamatan lain pada katoda dihasilkan banyak gelembung dan pada anoda dihasilkan sedikit gelembung. Bau yang dihasilkan pada katoda yaitu seperti betadine, dan tidak ada bau pada anoda.
IV. PERTANYAAN
1. Zat apakah yang terjadi di ruang anoda dari hasil elektrolisis pada larutan KI maupun pada larutan CuSO4?
2. Ion – ion apakah yang terdapat di ruang katodasetelah elektrolisis? Jelaskan !
3. Jelaskan persamaan reaksi yang terjadi pada Na2SO4dan KI ?
a. Katoda
b. Anoda
JAWABAN
1. Pada larutan KI zat yang terjadi di ruang anoda adalah I- dan pada larutan CuSO4 zat yang terjadi di ruang anoda adalah SO42- .
2. Ion yang terdapat di ruang katoda setelah elektrolisis pada larutan KI adalah I- . sedangkan ion yang terdapat di ruang katoda larutan CuSO4 setelah di elektrolisis adalah ion SO42- .
3. Larutan Na2SO4 .
Na2SO4(aq) 2Na+ + SO42-
Katoda : 2H2O + 2e 2OH- + H2
Anoda : 2H2O 4H+ + O2 + 4e
Larutan KI
2 KI 2K+ + 2 I-
Katoda : 2H2O + 2e 2OH- + H2
Anoda : 2 I- I2 + 2e
Tidak ada komentar:
Posting Komentar