Minggu, 26 April 2015

SIKLUS AIR

Ketika sobat mengambil air dari kulkas atau dispenser dan memasukkannya ke dalam gelas, coba tanyakan berapa sih umur air tersebut?  Mungkin saja air tersebut berasal dari hujan yang turun kemarin atau minggu lalu tapi air tersebut bisa jadi bagian dari air sejak pertama kali di bentuk. Jadi air yang sobat minum bisa jadi bagian danau-danau yang ada di jaman Dinosaurus. Air yang akan sobat teguk bisa jadi bagian dari sumur-sumur orang purbakala jaman dulu. Bisa jadi pula air tersebut dulunya bagian dari air laut yang diarungi oleh nenek moyang kita. Loh kok bisa? Hal ini karena adanya siklus air.

Apa Definisi Siklus Air

Siklus air sering disebut juga dengan siklus hidrologi. Secara sederhana kita setuju bahwa bumi ini punya jumlah air yang terbatas. Air tersebut tidak pernah hilang hanya berganti wujud dan terus berputar-putar dalam sebuah lingkaran atau siklus yang disebut siklus air. Jadi siklus air dapat diartikan siklus atau perjalanan yang ditempuh oleh air sejak saat air tersebut berada di bumi kemudian menuju langit dan kembali lagi ke bumi begitu seterusnya.
Subhanallah, Tuhan memang Maha Kuasa meskipun air di bumi terbatas ternyata Tuhan menciptakan sistem siklus air ini dengan sempurna. Air yang sangat penting bagi kehidupan di bumi jadi tidak ada habisnya. Air sangat penting bagi seluruh makhluk hidup di bumi. Tubuh kita saja terdiri dari 70% cairan. Hewan memerlukan air untuk minum dan mandi, tumbuhan apalagi, ia tidak akan bisa berfotosintesis jika tidak ada air. Jika tumbuhan tidak bisa memasak makanan dan mati bisa dipastikan semua makhluk di bumi juga bernasib serupa.
Tahapan Siklus Air
Namanya siklus, pasti ada tahapan-tahapan yang harus dilalui. Ibarat perjalanan ada tempat-tempat atau jalan yang harur ditempuh untuk sampai ke tujuan kemudian kembali ke awal. Pada siklus air ada 4 tahapan utama yaitu
Apa dan bagaimana tahapan tersebut? Check this out…
siklus air dan tahapan lengkap

Evaporasi dan Transpirasi

Evaporasi atau penguapan adalah peristiwa ketika energi dari sinar matahari memanaskan berbagai sumber air di permukaan bumi seperti sungai, laut, danau, dan mengubah wujud air tersebut menjadi uap. Uap ini kemudian akan naik ke atas karena ia sangat ringan. Tahapan yang serupa tapi tidak sama dengan evaporasi adalah transpirasi. Transpirasi adalah tahapan siklus air ketika terjadi penguapan air yang terkandung pada tumbuhan melalui lubang daun atau stomata. Jangan salah sobat, transpirasi ini menyubang hampir 10% dari seluruh uap air dalam siklus hidrologi.
Tahukah sobat, ternyata sebuah pohon Oak bisa mentranspirasikan 40.000 galon air setiap tahunnya. Kalau 1 galon kira-kira 10 liter maka akan ada sekitar hampir setengah juga liter air yang diuapkan pohon Oak dalam satu tahun. Jadi bukan cuma manusia atau hewan saja yang berkeringat tumbuhan juga dan itu jauh lebih banyak.

Kondensasi

Ketika uap air dari bumi yang bersuhu cukup tinggi tersbut naik ke atas sedangkan suhu di atas lebih dingin lambat laun uap air mengalami penurunan suhu dan berubah wujud menjadi uap air yang melayang yang disebut dengan awan. Peristiwa ini sama seperti peristiwa munculnya bintik-bintik air pada gelas yang berisi air dingin atau es. Coba sobat amati ketika minum es dengna menggunakan gelas, akan muncul bintik-bintik air di luar gelas. Bintik-bintik air tersebut tentu saja bukan berasal dari air yang meresap tapi dari udara disekitar permukaan luar gelas yang mengalami penurunan suhu sehingga menjadi air. Itulah peristiwa kondensasi. Kalau dalam gelas es yang kita minum hanya bintik-bintik air, di atmosfer bisa sampai berton-ton atau bahkan beribu-ribu ton air yang dihasilkan.

Persipitasi

Siklus air berlanjut sobat. Ketika peristiwa kondensasi terjadi secara masiv dan terus menerus lambat laun udara di atsmosfer tidak sanggup lagi menahan air tersebut. Ketika udara sudah tidak sanggup menahan air tersebut maka jatuhlah mereka kembali ke permukaan bumi dalam berbagai bentuk diantaranya:
  • Air Hujan
  • Hujan Es
  • Embun (skala kecil)
  • Hujan Salju

Koleksi (Pengumpulan)

Ketika air kembali jatuh ke bumi dalam berbagai bentuk seperti air hujan, es, embu, atau salju mungkin akan jatuh ke laut, sungai, danau, atau bahkan bisa jatuh di hutan atau daratan. Ketika jatuh di darat, air tersebut akan meresap ke tanah dan menjadi air tanah. Air tanah inilah yang sangat bermanfaat bagi makhluk hidup di permukaan bumi. Sebagian air tersbut akan dimanfaatkan oleh makhluk hidup dan sebagaian lain akan meneruskan siklus air menuju ke sungai kemudian bermuara di laut atau danau.  Air ini kemudian akan kemabali ke siklus awal evaporasi dan transpirasi lagi. Begitu seterusnya dan sudah berlangsung selama umur bumi. Jadi benar sekali karena adanya siklus air, air yang kita minum hari ini mungkin bagian dari air berjuta-juta tahun yang lalu yang terus bersiklus semenjak kemunculan bumi.

Siklus Air Penyebab Asinnya Air Laut

Nah sobat apa penyebab air laut asin? Jawabannya bukan karena keringat ikan tapi karena dampak dari siklus hidrologi. Air yang jatuh ke darat mengalir kembali ke laut dengan mengangkut berbagai kotoran dan mineral garam yang cukup asin. Mineral garam ini kemudian bekumpul dan terkonsentrasi di laut. Akan tetapi ketika terjadi evaporasi yang menguap hanyalah airnya (H2O) si mineral garam tetap tinggal begitu seterusnya sehingga air laut menjadi asin.
Itulah tadi sobat cerita dari kita tentang siklus air. Bagi sobat yang punya info atau pengetahuan tambahan tentang siklus air jangan ragu-ragu membaginya dengan sobat lain melalui kolom komenter di bawah. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar