Rabu, 29 April 2015

SISTEM SARAF MANUSIA

Sistem yang berarti suatu rantai yang akan saling berkaitan untuk menjalankan suatu tujuan. Sistem yang saling terhubung di tubuh kita, mengatur aktivitas tubuh kita, sistem itu bisa kita sebut juga sebagai sistem koordinasi.

Pernahkan ketika kamu terjatuh saat kaki tersandung batu? Apa yang kamu lakukan setelahnya? Ya, kita pasti akan merasa sakit, dan mungkin bisa saja menangis. Lain hal nya ketika kita menonton acara hiburan, apa yang akan kamu lakukan? Ya, tentu siapapun yang menonton jika dia normal maka akan tersenyum atau bahkan tertawa terbahak-bahak. Nah, sistem yang mengatur kita terasa sakit maupun teratawa kita sebut sebagai sistem koordinasi.

Baca juga : Sistem Ekskresi Manusia
Sistem koordinasi sendiri nanti akan dibagi menjadi sistem indra, sistem saraf, dan sistem hormon. Secara singkatnya, sistem indra adalah reseptornya baik itu pengecap, pembau, pendengar, penglihat, pengrasa, yang akan meneruskan rangsangan ke bagian dari sistem saraf. Namun bukan berarti di sistem indra tidak ada saraf ya. Selanjutnya sistem saraf, adalah seperti otak dan sel-sel saraf yang menerima rangsangan dan yang nnantinya akan memberikan perintah terhadap tubuh kita. Yang terahir adalah sistem hormone, kerjanya sama dengan sistem saraf, namun berbeda sedikit di bagian bahwa hormone bekerja lambat.

Baca juga : Sistem Peredaran Darah Manusia

Pada kesempatan kali ini, akan kita bahas mengenai sistem saraf, tentu sistem saraf pada manusia.


Sistem saraf menurut definisi seperti yang tadi kita bahas, secara fungsi sendiri sistem saraf sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Berdasarkan kerja sistem saraf yang dimulai dari rangsangan yang masuk, kemudian dikirim ke pusat sistem saraf yaitu di otak, kemudian langsung dikirimkan ke sel saraf lain yang akan menanggapi hal tersebut, dan ahirnya otak memerintahkan alat tubuh kita untuk bergerak. Dari kerjanya, kita bisa ketahui beberapa fungsi sistem saraf, yaitu sebagai pengontrol tubuh kita.

Fungsi sistem saraf, sebagai berikut :
  1. Mengatur organ-organ tubuh
  2. Menerima rangsangan dari lingkungan
  3. Mengendalikan dan memberikan reaksi terhadap rangsangan yang datang.

Penyusun sel saraf sndiri yang utama ada tiga. Akson, badan sel dan dendrit. Tiga bagian tadi kita kelompokan menjadi satu dan disebut neuron. Neuron berjumlah jutaan di dalam sistem saraf. Merupakan penyusun yang utama.

Baca juga : Perjalanan Impuls Saraf

Neuron berdasarkan strukturnya sendiri, dapat dibedakan menjadi :
Neuron Unipolar : Neuron Bipolar, Neuron multipolar

Sedangkan menurut cara kerjanya, di bagi menjadi dua :
  1. Sistem saraf sadar (Sistem saraf Somatik)
  2. Sistem saraf tidak sadar  (Sistem saraf otonom)

-          Sistem saraf simpatis
-          Sistem saraf parasimpatis
Dan berdasarkan letak dari keseluruhan saraf dibagi menjadi dua :
  • Susunan saraf pusat

Susunan Saraf Pusat (SSP) terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang atau medulla spinalis. Disini menjadi sangat penting menjaga SSP supaya kita dapat mengontrol tubuh kita dengan baik. Karena kita tahu sistem ini adalah pengontrol tubuh, tempat menerima, menggambarkan, dan pengintegrasi serta menyampaikan  impuls saraf ke otot dan kelenjar.
  • Susunan saraf perifer/tepi

Susunan Saraf Perifer terdiri dari saraf kranial, spinal dan ganglia. Saraf ini akan berhubungan dengan otak, sementara saraf spinal akan berhubungan dengan spinalis, medulla spinalis. Ciri khas nya adalah sel-sel dan serabut sarafnya terletak di luar otak dan medulla spinalis, merupakan penghubung bagian tubuh lainnya.

Baca juga : Perbedaan Gerak Biasa dan Gerak Refleks

Ada dua tipe sel saraf pada susunan saraf perifer :
  1. Aferen, yang menerima impuls/saraf.
  2. Eferen, yang mengantarkan ke efektor.


Sedangkan untuk gangguan nya kita akan bahas sedikit ya. Ada beberapa gangguan saraf yang sering terjadi, paling sering terjadi karena pasokan darah yang tidak memenuhi atau tidak mencapai ke sistem saraf.

  • Mononeuropati – Gangguan di saraf perifer (tepi) tunggal akibat trauma, tekanan, atau gangguan suplai darah. Contoh di sini bisa juga terjadi karena gangguan sistemik, seperti diabetes mellitus, atau penyakit gangguan perdarahan seperti vaskulitis.

  • Polineuropati, gangguan dari beberapa saraf perifer yang disebabkan oleh proses peradangan, toksik, atau metabolic, yang menyebabkan terganggunya pola difus, distal, dan simetris (sama) yang biasanya mengenai bagian tungkai kaki baru ke lengan.


Itu adalah bagian besar dari gangguan yang terjadi pada saraf manusia. Yang memang paling besar kemungkinan penyebabnya adalah akibat kerusakan pada bagian perdarahan (vaskularisasinya).

Yup, akhirnya selesai juga pembahasan mengenai sistem saraf kita. Meskipun tidak terlalu mendalam, namun semoga dapat berguna untuk pembaca.

Daftar pustaka
  • Mikrajuddi, Dkk.2003.  IPA TERPADU SMP dan MTs Jilid 3A untuk Kelas IX Semester 1.Jakarta:Erlangga
  • Satyanegara.2010.ILMU BEDAH SARAF SATYANEGARA.Jakarta : PT Gramedia pustaka utama
  • Ginsberg, Lionel.2007.Lecture Notes : Neurology.Jakarta:Erlangga
  • Muttaqin, Arif.2008.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan.Jakarta: Salemba Medika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar