Rabu, 29 April 2015

Sistem Pernapasan pada Hewan Arthropoda

Sistem Pernapasan pada Hewan Arthropoda. Hewan yang termasuk ke dalam anggota filum Arthropoda adalah Crustacea (golongan udang dan kepiting), Myriapoda (golongan lipan dan luang), Arachnida (golongan laba-laba dan kalajengking), dan Insecta (golongan serangga). Hewan anggota filum ini mempunyai cara dan alat pernapasan yang berbeda-beda. Hewan yang hidup di air bernapas menggunakan insang, sedangkan hewan yang hidup di darat bernapas menggunakan trakea atau paru-paru buku. Trakea adalah saluran-saluran udara yang berguna untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh serangga. Sedangkan paru-paru buku adalah alat pernapasan yang mempunyai struktur bertumpuk dan bentuknya mirip buku. Sebagai contoh, Crustacea bernapas dengan insang, Myriapoda dan Insecta bernapas dengan trakea, sedangkan Arachnida bernapas dengan paru-paru buku.

Baca juga : Klasifikasi Makhluk Hidup 5 Kingdom

Pernapasan pada Insecta berlangsung dengan menggunakan sistem trakea. Udara keluar-masuk bukan melalui mulut tetapi melalui lubang-lubang sepanjang kedua sisi tubuhnya yang dinamakan stigma atau spirakel. Pada tiap-tiap ruas tubuh terdapat sepasang stigma, di sebelah kiri dan di sebelah kanan. Stigma selalu terbuka dan merupakan lubang menuju ke pembuluh trakea. Trakea kemudian akan bercabang-cabang sampai ke pembuluh halus untuk mengalirkan udara ke seluruh bagian tubuh. Udara masuk melalui stigma kemudian akan menyebar melalui trakea dan cabang-cabangnya.

Sistem Pernapasan Serangga dan Ikan (http://kids.britannica.com/comptons/art-53912/Insects-breathe-through-small-paired-holes-called-spiracles-which-open)

“Oksigen diedarkan tidak melalui darah, melainkan langsung dari pembuluh trakea ke sel-sel sekitar. Dengan demikian cairan tubuh serangga (“darah serangga”) tidak berfungsi mengangkut udara pernapasan melainkan hanya berfungsi mengedarkan sari makanan dan hormon”

Proses pernapasan serangga terjadi karena otot-otot yang bergerak secara teratur. Kontraksi otot-otot tubuh mengakibatkan pembuluh trakea mengembang dan mengempis, sehingga udara keluar masuk melalui stigma. Pada saat trakea mengembang, udara masuk melalui stigma, selanjutnya udara masuk ke dalam trakea, lalu ke dalam trakeolus dan akhirnya masuk ke dalam sel-sel tubuh. Oksigen berdifusi ke dalam sel-sel tubuh. Karbon dioksida hasil pernapasan dikeluarkan melalui sistem trakea yang akhirnya dikeluarkan melalui stigma saat trakea mengempis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar