Asal Mula Batu Akik yang Kini Booming
Jumat, 13/03/2015 06:38 WIB
Halaman 1 dari 2
Foto: Surono (Rista-detikFinance)
Jakarta -Fenomena booming batu akik sedang melanda masyarakat Indonesia. Namun di balik itu, batu akik merupakan salah satu mineral yang terbentuk dari proses yang panjang. Beberapa jenis batu akik yang populer di Indonesia itu mulai dari batu bacan, safir, zamrud, ruby, giok, kecubung, dan banyak lagi.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengatakan, hampir semua mineral dan batuan yang ada di muka bumi termasuk batu akik, berasal dari magma cair yang ada di dalam perut bumi, dengan kedalaman lebih dari 160 km dari permukaan tanah.
Sifatnya yang cair tersebut, membuat magma yang panasnya mencapai 1.000-1.300 derajat celcius terdorong naik ke permukaan dari proses vulkanik. Bila berhasil keluar, maka biasa disebut hasil erupsi gunung api. Sementara itu, bila magma cair terdorong naik perlahan ke permukaan tanah melalui rekan atau retakan, maka akan membentuk lapisan-lapisan mineral dan batuan.
Ketika magma cair ini naik lewat lapisan atau retakan tanah, dan mengalami proses hidrotermal dan pendinginan, maka terbentuklah batuan. Nah, batuan yang pertama kali terbentuk adalah intan. Batuan ini sangat keras, tingkat kekerasannya mencapai 10 MOHS (tingkat kekerasan batu), tidak ada batuan lain sekeras intan.
"Magma ini terus menerus akan berusaha naik. Makin naik magma mengalami proses pendinginan atau proses hidrotermal, dan mengalami proses pengotoran. Pengotoran ini maksudnya magma tersebut tercampur oleh tanah, ketika masuk di celah-celah tanah atau batuan yang terlewati magma," kata pria yang akrab disapa Mbah Rono ini, saat ditemui detikFinance, di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (11/3/2015).
Surono mengungkapkan, proses hidrotermal ini yang membentuk magma menjadi mineral atau batuan. Bila terbentuk mineral, maka bisa menjadi besi, tembaga, emas, nikel, dan banyak lagi. Tapi, proses hidrotermal juga membentuk batuan kristal, yang membentuk seperti intan, sampai batu akik, hingga batu koral atau batu sungai/kali.
"Jadi bisa dibilang magma ini mbahnya batu akik," ujarnya.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengatakan, hampir semua mineral dan batuan yang ada di muka bumi termasuk batu akik, berasal dari magma cair yang ada di dalam perut bumi, dengan kedalaman lebih dari 160 km dari permukaan tanah.
Sifatnya yang cair tersebut, membuat magma yang panasnya mencapai 1.000-1.300 derajat celcius terdorong naik ke permukaan dari proses vulkanik. Bila berhasil keluar, maka biasa disebut hasil erupsi gunung api. Sementara itu, bila magma cair terdorong naik perlahan ke permukaan tanah melalui rekan atau retakan, maka akan membentuk lapisan-lapisan mineral dan batuan.
Ketika magma cair ini naik lewat lapisan atau retakan tanah, dan mengalami proses hidrotermal dan pendinginan, maka terbentuklah batuan. Nah, batuan yang pertama kali terbentuk adalah intan. Batuan ini sangat keras, tingkat kekerasannya mencapai 10 MOHS (tingkat kekerasan batu), tidak ada batuan lain sekeras intan.
"Magma ini terus menerus akan berusaha naik. Makin naik magma mengalami proses pendinginan atau proses hidrotermal, dan mengalami proses pengotoran. Pengotoran ini maksudnya magma tersebut tercampur oleh tanah, ketika masuk di celah-celah tanah atau batuan yang terlewati magma," kata pria yang akrab disapa Mbah Rono ini, saat ditemui detikFinance, di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (11/3/2015).
Surono mengungkapkan, proses hidrotermal ini yang membentuk magma menjadi mineral atau batuan. Bila terbentuk mineral, maka bisa menjadi besi, tembaga, emas, nikel, dan banyak lagi. Tapi, proses hidrotermal juga membentuk batuan kristal, yang membentuk seperti intan, sampai batu akik, hingga batu koral atau batu sungai/kali.
"Jadi bisa dibilang magma ini mbahnya batu akik," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar