Senin, 18 Mei 2015

Belanja Online, Salah Satu Gaya Hidup Masa Kini

Belanja Online, Salah Satu Gaya Hidup Masa Kini

6 May 2015
Semenjak media sosial ramai, gaya hidup pun sedikit demi sedikit beralih dari offline ke online. Yang marak akhir akhir ini adalah belanja online melalui toko yang online juga.
Namanya juga online, yang ditampilkan ya bukan barang aslinya, hanya foto foto dan malah kadang fotonya juga bukan barang asli yang dijual, bisa barang orang lain atau barang contoh saja.
Untuk promosi, biasanya pemilik toko online akan rajin “teriak-teriak” melalui media sosial atau bahkan melalui jalur semi private seperti email. Seperti yang saya alami berikut ini:
Jualan via Email
Akhir bulan ini saja, saya mendapakan email penawaran barang dari beberapa toko online dan aplikasi online dengan program diskon dan bagi bagi voucher belanja yang menarik. Dan pinternya, mereka menawarkan diskon pas beberapa hari menjelang gajian. Waah, benar benar racun banget, kalau tidak pandai-pandai menahan diri, bisa jebol uang gajian hanya untuk memenuhi hasrat belanja di online shop. Seperti ini isi inbox email saya di detik detik pergantian bulan (menjelang gajihan).

Penawaran Melalui Email
Penawaran Melalui Email


Tapi memang begitulah efek dari berkembangnya teknologi, plus minus lah. Kekurangannya adalah, wilayah privasi kita akan “terjajah”, tapi sisi positifnya adalah hidup ini menjadi semakin simel. Jika dulu orang belanja musti bawa kantong atau tas, pegang uang, dan jalan ke pasar. Di zaman sekarang orang belanja bisa sambil nangkring di depan laptop sambil maen games, kemudian bayarnya pakai e-money, dan tidak ada istilah capek dan pegel bawa barang belanjaan, tinggal nunggu dirumah sambil duduk manis, eh barangnya datang sendiri, so simple.
Jualan via Facebook
Lain di email, lain cerita kalo di facebook. Jika di email butuh klick untuk tampil gambar, tidak dengan di timeline facebook. Tanpa melakukan aksi apapun, gambar produk yang ditawarkan sudah nongol. Sungguh bikin ngiler dan pengen buru buru booking. Biasanya kita lebih menaruh kepercayaan lebih jika ada penawaran via facebook, sebab yang muncul di timeline kita adalah jualan teman kita sendiri yang notabene sudah kita kenal pribadinya.

Jual Beli via Facebook
Jual Beli via Facebook
 
Jualan via Instagram
Selain facebook, satu lagi sosial media yang menjadi sasaran empuk online shop, yaitu Instagram. Belanja via instagram tak kalah kreatif. Istagram yang sedari awal dikenal dengan sosial media berbasis foto, kini dimanfaatkan sebagai ajang jual beli online. Awalnya sih orang mengupload foto di Instagram untuk share dan pamer foto saja, dengan gaya modis tentunya. Nah, dari situlah akan jadi perbincangan menarik bagi teman teman satu lingkarannya, karena akan saling komentar. Lalu akan membentuk sebuah viral yang membuat kerumunan.
Fenomena ini menjadi celah pedagang untuk membuka lapak nya di Instagram. Jika dibanding jualan di Facebook, penjual di Instagram lebih soft dalam menawarkan dagangannya. Dikarenakan sulitnya menemukan foto satu barang dari jutaan foto yang ada di instagram, maka untuk memudahkan para pembeli mendapatkan produk, para pemain online shop membuat kode saat mengupload foto barang yang dijualnya, yang diawali dengan kode tanda pagar (#). Seperti contoh jika jualan tas, maka si penjual membuat kode #tas.
Sedangkan bagi pembeli yang mau mencari barang via Instagram, tinggal membuat kode pagar dan nama barang yang akan dicarinya. Misalnya mau mencari tas, maka pada menu find di instagram, ketik saja tanda pagar dan ketik tas (#tas). Begitu pencarian selesai, akan tampil foto foto tas yang memang sudah di set oleh penjual. Asik kan?!.

Jual Beli via Instagram
Jual Beli via Instagram


Jualan All in One, di Shopious Aja
Semakin banyaknya media sosial, maka semakin luas juga peluang marketnya, dengan segala keunikan yang dimiliki masing masing media sosial. Buat pedagang online shop, jika ingin dagangan nya banyak dilihat banyak orang, musti rajin membuat posting di berbagai media sosial, karena mengandalkan satu media online saja tidaklah cukup. Nah, disiniliah masalah nya bat penjual, karena mereka akan menghabiskan waktu untuk berpromosi dari media sosial yang satu ke media sosial yang lain. Begitu juga dengan si pembeli, karena ingin mendapatkan barang yang dicari nya secaradetil, mereka harus hunting di beberapa media sosial, dan ini akan menyita banyak waktu juga, sehingga tidak efisien.
Melihat peluang itu, sebuah website agregator online, Shopious.com meluncurkan layanan belanja online satu pintu. Ketika masuk ke shopious, kita seperti masuk ke dalam pasar atau mall. Disana sudah berjejer lapak lapak penjual dengan aneka barang dagangannya. Tinggal kita pilih saja detail barang yang sedang dicari, kemudian jika sudah sepakat langsung order dan payment. Kegiatan transaksi langsung dengan si penjual, tidak dengan pihak shopious. Persis seperti di mall dan pasar pasar.
Bagaimana dengan biaya ongkos kirim barangnya?
Karena masing-masing pedagang memberi tarif pengiriman barang yang berbeda pada setiap pembeli, shopious memberikan solusi untuk pengunjungnya. Pada menu pencarian toko online, daftar toko online sudah di buat cluster sesuai lokasi penjual berada, jadi supaya ongkos kirim tidak membengkak, pembeli disarankan memilih lapak yang clusternya dekat dengan tempat tinggal penjual, sehingga biaya kirim bisa ditekan.
Tarif Jualan di Shopious.com?
Bagi para pedagang, shopious memberi pilihan tarif sewa lapak, dengan pilihan sesuai dengan budget penjual. Ini dia pilihan harga paketnya :

Tarif Sewa Shopious
Tarif Sewa Shopious

Dengan mendaftar menajadi member di shopious, cukup posting sekali saja, dagangan sudah tersebar di berbagai media online. Tak perlu lagi mengotori time line teman di facebook, tak perlu lagi maen tagar tagaran di instagram, dna tak perlu lalu nye pam di email teman. Semua sudah dibuat simpel oleh Shopious.

Selamat berbelanja :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar