Sabtu, 30 Mei 2015

Jilboobs, Jilbab Seksi yang Bikin Gempar



Jilboobs merupakan pelesetan dari kata jilbab dan boobs (payudara), ini sebutan yang dipakai untuk menyindir wanita berjilbab yang berpakaian ketat hingga lekuk tubuhnya terlihat jelas. 

Menurut Agama Islam, jilbab seharusnya panjang menutupi dada dan pakaiannya tak ketat sehingga menyembunyikan lekuk tubuh. Namun para pengguna Jilboobs ini rata-rata mengenakan jilbab pendek di atas dada mereka. Fenomena ini menjadi perdebatan di dunia maya. Ada yang memberikan dukungan, ada pula yang mengecam.

Berikut 5 fenomena jilboobs yang menjadi perdebatan di dunia maya :

1. Langkah awal memakai jilbab

Sosiolog Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Musni Umar memandang tidak seharusnya menyalahkan pengguna hijab yang tetap menonjolkan bagian erotisnya. Sebagai remaja, mereka seyogyanya diberikan dukungan karena telah memutuskan memakai jilbab. "Ini suatu proses yang bagus untuk anak-anak muda untuk pakai jilbab, toh berikutnya bisa diberikan kesadaran agar jangan erotis, ada proses lanjutannya," tandasnya.

Dukungan tentunya sangat dibutuhkan mereka agar bersemangat dan melanjutkan niatnya untuk terus berjilbab. Jika sejak awal sudah mendapat kritik, bukan tidak mungkin kaum remaja putri tersebut menarik kembali niatnya. "Jangan baru apa-apa sudah cela mereka, sudah tidak memberi apresiasi pada anak-anak remaja, malah mempermalukan mereka di depan umum, kritik mereka. Ini proses perubahan sisi lama ke kehidupan baru, diberi pengertian agar tidak merangsang lawan jenis," pinta Musni.

2. Menarik perhatian lawan jenis

Walau sudah memakai hijab, namun banyak yang ingin tetap menonjolkan bagian-bagian erotis. Hal itulah yang kemudian membuat remaja perempuan memilih pakaian-pakaian ketat hingga memperlihatkan sisi erotis mereka. "Kemudian sisi-sisi erotis tetap ditonjolkan untuk menarik perhatian lawan jenis. Ini terjadi di kota-kota besar di tengah kebebasan berekspresi, memakai pakaian modis dari berbagai jenis muncul kreasi-kreasi baru," tandas Musni.

Meski demikian, bukan berarti orang-orang dengan mudahnya mencela atau menghakimi cara berpakaian mereka. Sebab, hal itu merupakan sebuah proses baru menjalani kehidupannya di masa mendatang.

3. Ingin terlihat modis

Berjilbab kini menjadi tren baru bagi kaum remaja. Selain melihat sekelompok artis yang mulai gandrung memakainya, penggunaan jilbab dianggap lebih praktis dan mudah. "Remaja itu sangat gandrung fashion, dan kreatif. Jadi kreatif itu sendiri melihat tren pakai jilbab tengah menjadi tren, artis-artis lain pakai. Mereka yang muda-muda bagus di sini, melihat jilbab lebih praktis lebih modis," kata Musni.

Dengan berjalannya waktu, pakaian hijab yang dikenakan kaum remaja ini mendapat protes keras dari penganut konvensional. Mereka berpandangan, jilbab seharusnya dipakai untuk menutup aurat, bukan sekedar pakaian modis atau menarik perhatian lawan jenis. "Ini sisi perbedaan dari kaum muda yang punya kreasi baru. Pada sisi lain orang-orang tua atau mungkin yang sudah usianya sebaya, puluhan tahun yang tetap ingin lihat jilbab itu bukan mode, tapi adalah dalam rangka menutup aurat. Sebaiknya tidak menonjolkan hal-hal yang bisa memancing birahi dari laki-laki," paparnya.

4. Hina bagi hijabers

Wakil Ketua Komunitas Hijabers Depok, Feni mengaku kesal dengan penggunaan istilah Jilboobs. Sebab, kata-kata tersebut merupakan penghinaan bagi perempuan pengguna jilbab. Feni memandang, pemakaian jilbab untuk kaum remaja sendiri masih dalam proses pembelajaran. Sehingga, mereka pun tidak dapat disalahkan sepenuhnya atas penggunaan jilbab yang masih belum memenuhi syari. "Karena jilbab perlu perlu proses, tidak bisa blek syari. Perlu proses," tandasnya.

Meski demikian, Feni dan rekan-rekannya sesama pengguna hijab tidak terpengaruh dengan istilah tersebut. Mereka tetap berupaya memperkenalkan pemakaian jilbab di setiap momen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar