Senin, 18 Mei 2015

Macam macam Gempa dan Proses Terjadinya

Jenis Jenis Gempa dan Proses Terjadinya

Jenis Jenis Gempa dan Proses Terjadinya
Bencana gempa bumi yang sangat dahsyat di Yogyakarta dan Jawa Tengah 27 Mei 2006 merupakan peristiwa gempa, yang terjadi tidak dapat kita prediksi sebelumnya. Peristiwa ini menimbulkan perubahan-perubahan baik fisik permukaan bumi maupun segala sesuatu yang tinggal di atasnya.Kondisi tersebut akan jelas terlihat jika kita membuat penampang vertikal dari permukaan tanah sampai kedalaman lapisan kerak bumi. Secara perlahan-lahan permukaan bumi mengalami pergeseran. Pergeseran utama yang dapat dipantau dengan jelas adalah daerah-daerah di sekitar pertemuan lempeng.
Ini membuktikan bahwa bumi secara fisik terus mengalami dinamika perubahan, dan terjadi terus-menerus setiap waktu mulai dari bumi ada sampai sekarang ini.

Macam-Macam Gempa Bumi dan Proses Terjadinya Gempa

Ada dua macam gempa dilihat dari intensitasnya, yaitu:
  1. makroseisme, yaitu gempa yang dapat diketahui tanpa alat karena intensitasnya yang besar;
  2. mikroseisme, yaitu gempa yang hanya dapat diketahui dengan menggunakan alat karena intensitasnya yang kecil sekali.
Ada tiga macam gempa berdasarkan sebab terjadinya, yaitu sebagai berikut.
  1. Gempa runtuhan (terban)
    Gempa runtuhan terjadi karena turunnya atau runtuhnya tanah, dan biasa terjadi pada daerah tambang yang berbentuk terowongan, pegunungan kapur, atau lubang. Di dalam pegunungan kapur terdapat gua-gua dan ponor-ponor (luweng) yang terjadi proses karena pelarutan (solusional). Jika atap gua atau lubang itu gugur, timbullah gempa runtuhan meskipun bahaya yang ditimbulkan relatif kecil dan getaran hanya terjadi di sekitar lokasi runtuhan.
  2. Gempa vulkanis
    Gempa vulkanis terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan oleh meletusnya gunung api. Jika gunung api akan meletus, timbullah tekanan gas dari dalam sumbat kawahnya yang menyebabkan terjadinya getaran yang disebut gempa vulkanis. Gempa tersebut hanya terasa di sekitar daerah gunung api yang meletus sehingga bahaya gempa ini juga relatif kecil.
    Contoh gempa vulkanis adalah gempa yang disebabkan oleh letusan Gunung Tambora. Gunung Tambora pada tahun 1815 meletus dengan dahsyat hingga menewaskan 92.000 orang. Karena kedahsyatannya tercatat dalam sejarah dunia. Kehebatan letusannya tercatat sekitar 6 juta kali kekuatan bom atom. Gunung ini memiliki garis tengah 60 km pada ketinggian permukaan air laut. Letusan yang mahadahsyat tersebut telah membentuk kawah dengan lebar sekitar 6 km, dan kedalaman 1.110 meter, menyebarkan sekitar 150 km3 debu hingga mencapai jarak sejauh 1.300 km. Jawa Tengah dan Kalimantan dalam jarak sekitar 900 km dari tempat letusan, kejatuhan debu setebal 1 cm. Bongkahan letusan melayang hingga mencapai 44 km. Letusan Gunung Tambora mengakibatkan gempa vulkanik yang besar.
  3. Gempa tektonikProses terjadinya Gempa tektonikGempa tektonik terjadi karena gerak ortogenetik. Daerah yang sering kali mengalami gempa ini adalah daerah pegunungan lipatan muda, yaitu daerah Sirkum Mediterania dan rangkaian Sirkum Pasifik. Gempa ini sering mengakibatkan perpindahan tanah, sehingga gempa ini disebut gempa dislokasi. Bahaya gempa ini relatif besar karena tanah dapat terjadi pelipatan atau bergeser.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar